InfoMed

PERKENI Cabang Makassar
Seksi Ilmiah
Prof.Dr. John MF Adam, SpPD-KE
Dr. Harsinen Sanusi, SpPD-KE
Dr. Agus P. Sambo, SpPD

 

Pemberian Eritromisin (400mg) Sebelum Tidur Dapat Menurunkan Hiperglikemi Puasa Pada DM Tipe-2 (Diabetes Care 2001;24:206)

Eritromisin 400 mg sebelum tidur dapat merangsang sekresi insulin basal, dengan demikian dapat menurunkan glukosa plasma puasa. Ueno dkk memberikan eritromisin 400 mg sebelum tidur pada 30 penderita DM Type-2. Setelah satu bulan ditemukan perubahan sbb (dibandingkan plasebo). Kadar insulin puasa menurun meyakinkan (p<0,01) Glukosa plasma puasa menurun meyakinkan (p<0,001) (11,0 + 0,6 vs 8,2 + 0,5 mmol/l) HbA1c menurun meyakinkan (p<0,0001) (8,3 + 0,2 vs 7,8 + 0,2%)

Disarankan mencari derifat eritromisin yang mempunyai efek sama tetapi tidak bersifat antibiotik.

Tahukah anda bahwa eritromisin juga digunakan pada gastroparesis berat.


Ketoasidosis Diabetik Setelah Minum Orlistat (Diabetis Care 2001;2a,602)

Penderita wanita 18 tahun, DM tipe 1. Oleh karena kegemukan (akibat pemberian insulin) maka penderita menggunakan obat orlistat 3 x 120 mg untuk menurunkan berat badan ( tanpa nasehat dokter). Satu bulan kemudian, penderita dirawat dirumah sakit dengan ketoasidosis.

Bagaimana mekanisme terjadi ketoasidosis ?

Orlistat menyebabkan frekuensi defekasi meningkat terutama bersifat cair, dapat mengakibatkan penderita mengalami dehidrasi. Pada keadaan dehidrasi dapat meningkatkan resistensi insulin sehingga mengakibatkan ketoasidosis.

Ingat: orlistat jangan diberikan pada penderita DM tipe 1

[Home]